Kang H. Heru CN : Diakhir Masa Jabatan Seharusnya Pemerintah Lebih Fokus Pada Perekonomian Rakyat Kecil
JAKARTA, Opininews.id,- Pengamat Sosial Politik Cinta Negara Indonesia (Sospol CNI) Akang Haji Heru Cipto Nugroho. S.Sos. biasa disapa Kang H.Heru CN. S.Sos mengungkapkan bahwa sehubungan dengan kondisi perekonomian di negara kita tercinta Indonesia saat ini khususnya dirasakan rakyat kecil beban kehidupan semakin sulit, dimana kurs rupiah sudah diatas 15 ribu perdolarnya, daya beli masyarakat menurun dan hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan sektor ekonomi lain sebagainya tidak berubah.
Sehingga dari kenaikan kurs dolar, daya beli masyarakat menurun dan hasil pertanian, perkebunan dan sektor ekonomi lain juga tidak naik, maka akibatnya sangat berdampak pada harga kebutuhan bahan- pokok pokok (Sembako) yang sudah mulai merangkak naik, apalagi diberengi dengan situasi kondisi memasuki tahun politik yang terus semakin meningkat tensinya dalam menghadapi Pileg dan Pilpres 2024 yang sudah tersisa beberapa bulan lagi,
“Maka saya sebagai pengamat Sospol CNI memohon banget agar pemerintah Presiden Jokowi beserta para Kabinetnya untuk tetap fokus memperkuat pada bidang perekonomian rakyat kecil yang beban kehidupannya semakin berat,
“Demikian diungkapkan Kang H.Heru CN ketika dimintai pendapatnya oleh beberapa media termasuk OPININEWS.ID, mengenai kondisi Ekonomi Indonesia, Minggu (17/9/2023) di Kantornya Jl Prof Supomo Tebet Jakarta.
Sambung Kang H. Heru CN apalagi jabatan Presiden juga akan berakhir hanya tersisa satu tahun lagi. Maka Presiden dan Kabinetnya lebih baik memberikan kenangan manis pada rakyatnya seperti contohnya yakni dengan menurunkan harga bahan-bahan pokok ( sembako ) yang merupakan kebutuhan hidup sehari-hari,
Kemudian lanjut Kang H.Heru CN menurunkan harga BBM dan Listrik Disamping itu Pemerintah Presiden Jokowi saat kampanye beberapa tahun lalu pernah berjanji tidak akan ada lagi program Bantuan Langsung Tunai ( BLT ) yang manfaatnya dirasakan kurang efektif.
“Oleh karenanya jangan sampe pembagian BLT tersebut hanya dijadikan alat untuk menaikan harga BBM, itu sama juga memberatkan beban hidup Rakyat kecil,” ujar Kang H.Heru CN.
Menurut Kang H. Heru CN solusinya adalah lebih baik program BLT itu diganti dengan pemberikan subsidi modal usaha dengan bunga yang sangat kecil dibawah 5 persen per tahun dan tanpa Anggunan.
“Terus Dana alokasi BLT tersebut lebih efektifnya bisa digunakan untuk biaya kesehatan dan pendidikan serta modal kerja rakyat kecil atau UMKM,” pungkas Kang H.Heru CN.
Editor : ( Red/Raihan).