Ketum PB Formula Prihatin Bangsa Arab Kini Kembali Ke Zaman Jahiliyyah

JAKARTA, Opininews.id,- PB. Formula(Forum Ulama Dan Aktivis Islam) yang dipimpin Ketua Umum TG. Drs. Dedi Hermanto menyampaikan kajian Ilmiahnya kepada sejumlah awak media termasuk OPININEWS.ID di Kantornya Gedung K-Link Jln Gatot Subroto Jakarta Selatan, Senin (15/4/2024). Tentang keprihatinannya melihat perkembangan politik pasca Idul fitri 1445 H di negara Timur Tengah Jajirah Arab yang kini dianggap sudah semakin jauh dengan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
Menurut Ketum PB Formula, TG. Drs. Dedi Hermanto kedatangan ajaran Islam dan pembawa ajaranya yaitu Nabi Muhammad S.A.W di tengah masyarakat *Bangsa Arab* sungguh merupakan suatu reformasi besar. Dalam suatu masyarakat yang “Cenderung Mengabaikan Nilai-Nilai Kemanusiaan”,
Lantaran Islam dengan al-Qur’an sebagai sumber utamanya mampu merubahnya dalam waktu yang relatif singkat. Sebelum Islam datang, masyarakat Arab merupakan komunitas yang mengabaikan atau mengingkari fitrah manusia.
Peperangan yang terjadi antara suku dan kabilah yang berlangsung selama puluhan tahun, penguburan anak -anak perempuan dalam keadaan hidup-hidup, penyembahan kepada berhala, serta penindasan terhadap warga yang mempunyai status sosial rendah oleh para bangsawan merupakan bagian dari hidup mereka.
Seolah-olah itu semua merupakan pandangan hidup mereka. Tidak itu saja, kegemaran mereka terhadap khamar, fanatisme kesukuan yang tinggi, dan penempatan kaum perempuan pada derajat yang rendah adalah cara hidup yang lazim dijumpai.
“Sehingga kondisi masyarakat yang demikian tentunya tidak dapat dikatakan sebagai masyarakat ideal mengingat hal-hal tersebut tidak mencerminkan masyarakat yang beradab atau yang lebih dikenal oleh bangsa arab dengan masyarakat Jahiliyyah,” Ungkap TG. Drs. Dedi Hermanto
Lebih lanjut TG. Drs. Dedi Hermanto menerangkan sebelum datang Nabi Muhammad SAW, di antara kabilah dengan kabilah bermusuhan sampai berperang berebut tanah pengembalaan ternak atau berebut lahan ternak Unta itu sendiri.
“Karena rebutan hal itu mereka saling membunuh maka timbullah perpecahan di antara suku dengan suku atau kabilah dengan kabilah,” terang TG. Drs. Dedi Hermanto
Lanjut TG. Drs. Dedi Hermanto dengan hadirnya Rasulullah sebagai utusan Allah SWT yakni Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah mempersatukan bangsa Arab dengan ajaran Agama Islam. Bangsa Arab ini sebelum beliau diutusnya Rasullallah sangat Jahiliyyah tak mengenal cinta kasih dan menyukai keributan.
Lanjut TG. Drs. Dedi Hermanto bahwa bangsa Arab ini juga telah beratus tahun tidak mengenal persatuan, karena tidak ada suatu cita untuk mempersatukan,*” seperti yang di tulis Prof Hamka dalam karyanya Tafsir Al-Azhar.
Kemudian, Rosulullah Hadir ditengah Mereka, untuk mengajarkan, Cinta Kasih, Tolong Menolong dan Persaudaraan serta Persatuan seperti yang dikutif dalam sabda Nabi saw berikut:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Orang-Orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuhnya ikut merasakan tidak bisa tidur dan panas (turut merasakan sakitnya)” Shahih Muslim 4685).
وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. Q.S Al-Ma’idah [5] : 2
Allah dan Rosul-Nya, Memberikan “Nikmat yang besar menyatukan hati mereka Kedalam Islam, Bukan bangga dengan Suku bangsa, Keturunan dan Gila harta” Seperti dalam Firman Allah SWT berikut :
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْاۖ وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu darinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk. Q.S Ali ‘Imran [3] : 103
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Artinya : “Tidaklah seseorang dari kalian sempurna imannya, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya”.
Dari kutifan Hadist dan Kitab Suci Al -Quran yang sudah jelas-jelas kita wajib meyakini dan menjalankannya namun kata TG. Drs. Dedi Hermanto sungguh Ironis sampai pada hari ini Kita menyaksikan Sendiri, masih adanya Penderitaan, Pembunuhan serta Genosida terhadap saudara-saudari kita seiman warga Palestina di Gaza.
Yang disiarkan oleh sejumlah Stasion Televisi Swasta Nasional – Tampak Jelas Serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu turut menimbulkan 72.889 korban luka.
“Apalagi peperangan tak seimbang sungguh sangat biadab ini juga telah melanggar HAM pasalnya dalam kurun 24 jam terkini, operasi militer Israel diduga telah membunuh sedikitnya 72 orang warga Palestina,” tegasnya.
Menurut TG. Drs. Dedi Hermanto ini sunggu ironis kita masih sangat tidak percaya bangsa dan Negara Arab, terdiam seperti Kena Syetan Gagu, tidak membela saudaranya sesama bangsa arab muslim yang teraniaya.
“Sehingga Jelas sudah para pemimpin Negara-negara bangsa Arab saat ini sudah Kena Penyakit WAHN yakni : “Cinta Dunia Takut Mati” Ujar TG. Drs. Dedi Hermanto mengakhiri kajian Ilmiahnya sambil mengutif Hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْت. ِ
“Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring. Kemudian seseorang bertanya, ‘Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?’
Sambungnya Rasulullah bersabda, “Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ‘Wahn’. Kemudian seseorang bertanya, ‘Apa itu ‘Wahn?’ Rasulullah berkata, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Editor : (Red/Tg DH).