Presiden RI Prabowo Dalam Sambutannya Teladani Keberanian Gus Dur Di Harlah Ke 102 Nahdlatul Ulama

JAKARTA, Opininews.id,- Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka beserta sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih menghadiri puncak Harlah ke – 102 Nahdlatul Ulama (NU) dengan mengusung tema ‘Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat’. Bertempat di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025),
Prabowo dan Gibran tiba di lokasi sekitar pukul 19.00 WIB. Di harlah ke 102 NU tersebut Presiden Prabowo tampil elegan dengan mengenakan batik lengan panjang bernuansa hijau sementara Wapres Gibran mengenakan kemeja panjang putih dan Keduanya tampil kompak mengenakan peci hitam.
Presiden RI Prabowo Subianto saat tiba di lokasi acara didampingi Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf, dan Sekjen PBNU sekaligus Mensos Saefullah Yusuf, serta Menteri Agama Nazaruddin Umar dan juga Mantan Wapres RI ke-13 KH Ma’aruf Amin yang hadir tampil dengan mengenakan baju putih di tengah- tengah ribuan warga Nahdatul Ulama yang memakai busana batik bernuansa hijau menghadiri Harlah ke 102 NU tersebut. Turut hadir pula Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo
Dalam sambutannya Presiden RI Prabowo Subianto meneladani jiwa kepemimpinan Tokoh Nahdlatul Ulama Abdurrahman Wahid, yang juga mantan Presiden RI ke 4 akrab disapa Gus Dur ini dikenal sebagai sosok sederhana yang berani mengambil keputusan walaupun saat itu dinilai tidak populer ini
“Yang tercermin dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara baik dalam kapasitasnya sebagai seorang ulama, tokoh masyarakat, maupun saat menjabat sebagai Presiden ke-4 Republik Indonesia, ” ujar Presiden RI Prabowo
Menurut Presiden Prabowo satu hal yang masih tidak pernah luput dari ingatan, terjadi pada saat menjabat sebagai Presiden ke-4 RI, ada banyak kisah yang patut kita teladani.
Lantaran Gus Dur beserta seluruh warga Nahdatul Ulama memiliki jiwa toleransi yang tinggi Religius dan Nasional sehingga terus bersambung, diabadikan lewat lisan maupun tulisan hingga saat ini mengenai kesederhanaan dan keberaniannya dengan bijaksana memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk beribadah dan menjaga rumah- rumah Ibadah agama lainnya.
“Maka keteladanan Keberaniannya Gus Dur dalam mengambil kebijakan menjadi Contoh buat saya yang berjiwa Nasional Religius untuk menerapkan juga di Partai Gerindra agar setiap hari besar keagamaan lainnya untuk menjaganya, ” pungkasnya.
Editor : (Red/Raihan).