Adian Radiatus : MPR Akomodir Kebutuhan Etika Berbangsa


JAKARTA, Opininews.id,- Pemerhati Buddhis Adian Radiatus mengatakan bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat / MPR melalui Wakil Ketua Hidayat Nur Wahid telah menghimpun pandangan, pemikiran maupun pendapat dari para Akademisi, Pakar dan Tokoh berunsur Agama dan Budaya dalam Forum Grup Discussion / FGD di gedung MPR Senayan bertajuk “Pelembagaan Etika Kehidupan Berbangsa Antara Lain Melalui Pembentukan Badan Kehormatan/Majelis Etik MPR RI”.

Lanjut Adian Radiatus berbagai keadaan ‘Darurat’ etika dan moral yang mengemuka dalam perilaku kepemimpinan seperti terlibat judi online, dekadensi moral berpolitik termasuk ranah Hukum, menjadikan FGD ini sebagai inisiatif yang sangat tepat merealisasikan Badan Etik MPR dimaksud.

“Pemaparan para Nara Sumber menunjukan bahwa kompleksitas penerapan etika terkadang terhadang oleh kepentingan sesama kelompok atau sesama jalur politik seperti yang disampaikan nara sumber Prof. Fitra Asril, ” Ujar Adian Radiatus  yang juga salah satu tokoh Forum Tionghoa Bersatu.

Oleh karena itu lanjut Adian Radiatus menjadi relevan bila mana kelompok masyarakat yang berintegritas dapat menjadi bagian penilaian dalam Badan kehormatan dimaksud berperan sebagai pemberi rekomendasi sehingga diharapkan hasil keputusan dapat lebih tepat dan akseptabel baik secara umum maupun yang bersangkutan.

Lebih jauh lagi kata Adian Radiatus bahwa pedoman operasional yang menempatkan etika berbangsa dalam setiap pengambilan keputusan dapat diterapkan berdasarkan modul yang bersifat komprehensif dan sederhana yang didalamnya mengandung nilai-nilai keagamaan secara universal.

“Pedoman mana juga bisa menjadi milik rakyat baik lewat jalur pendidikan maupun media yang selain informatif juga edukatif, dimana pada titik pencapaiannya diharapkan tidak lagi terjadi perilaku yang tidak patut, tetapi sebaliknya dapat menjadi teladan khususnya oleh para pemimpin formal dari berbagai strata birokrasi pemerintahan, ” ungkap Pemerhati Buddhis Adian Radiatus dalam keterangan tertulisnya yang disampaikan kepada OPININEWS.ID , Senin (8/7/2024) di Jakarta.

Disamping itu Menurut Adian Radiatus nilai keagamaan pun dapat berperan serta yang dapat diterapkan oleh masing-masing lembaga keagamaan sebagai mitra MPR dalam konteks etika kebangsaan Indonesia seutuhnya untuk mencapai tingkat martabat bangsa setinggi-tingginya. Bukan sebagai bangsa yang dapat diperlakukan secara “lain depan lain belakang”.

“Upaya MPR untuk mengakomodir semua ini dengan pembentukan BK/ME MPR tentu memerlukan kesempurnaan dalam mengakomodir para anggota parlemen didalamnya baik DPR maupun DPD seiring badan yang sama didalam masing-masing lembaga tersebut secara “in persona grata” sehingga tidak terjadi dualisme yang bisa dimanfaatkan politikus “nakal” apalagi yang dilindungi alfiliasinya.” Pungkasnya.

Editor : (Red/AR).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *