Adian Radiatus : Perayaan Imlek Jakarta Diakhir Capgomeh 2025, Terkesan Hanya Basa Basi Budaya

JAKARTA, Opininews.id,- Pemerhati dan Aktivis Buddhis, Adian Radiatus dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaktur OPININEWS.ID melalui pesan singkat WhatsApp nya di Jakarta Utara, Minggu (16/2/2025). Mengungkapkan meskipun secara penanggalan bulan tahun 2025 ini, perayaan Imlek di Jakarta diakhiri dengan hari yang dinamai Cap Go Meh yang berakhir pada tanggal 12 Februari 2025,

“Namun demikian beberapa agenda perayaannya diselenggarakan hingga tanggal 16 Februari 2025 yang memang jatuh sebagai hari minggu. Hari dimana warga dapat mengisi liburan akhir pekannya.”ungkap Adian Radiatus yang juga salah seorang Tokoh Masyarakat Tionghoa Indonesia.

Lanjut Adian Radiatus tak ketinggalan dua organisasi besar Tionghoa, INTI inisial Indonesia Tionghoa dan PSMTI, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia, melaksanakan perhelatan ini secara formal dan informal sebagai agenda tradisi tahunan yang tentu saja wajar dilaksanakan.

“Tak pelak hampir dapat dipastikan kultur yang ditampilkan adalah sebatas busana Cheongsam dan Tangzhuang serta Angpao. Barongsai dan Tari Naga serta atraksi Wushu termasuk materi yang baku dihadirkan di acara ceremoni disamping ragam seni additional lainnya.”ujar Adian Radiatus.

Lebih lanjut Adian Radiatus mengatakan Perayaan Imlek Nasional sepertinya didominasi Umat Konghucu yang mengklaimnya sebagai agenda keagamaan sehingga tak heran Kementerian Agama pun turut menyambutnya sesuai dengan pengakuan Negara atas kehadirannya. Tentu saja bukan masalah secara demokrasi bermasyarakat.

Menurutnya meskipun demikian komunitas warga Tionghoa secara jelas merayakannya sebagai bagian tradisi budaya menyambut perhitungan penanggalan Bulan yang untuk tahun 2025 ini jatuh pada tahun yang dinamai Tahun Ular Kayu (elemen Kayu), dengan mengenang dan bersembahyang kepada Leluhur terutamanya yang juga dilakukan di Kelenteng atau Vihara sebagaimana lazimnya perayaan Imlek termasuk pula Capgomeh.

Selanjutnya  Adian Radiatus menegaskan barangkali INTI dan PSMTI patut berkolaborasi dilihat dari perspektif tampilan perayaan tahun 2025 ini yang selalu dihadiri oleh para Pejabat Daerah dan Pusat, yang tampaknya tak lagi menunjukan misi dari nilai-nilai peradaban budaya Imlek selain ceremoni rutin tahunan yang berpeluang hilangnya esensi dari perayaan Imlek maupun Capgomeh itu sendiri,

“Sehingga menurut pengamatan saya sebagai pemerhati cenderung Perayaan Imlek di Jakarta hingga penghujung Capgomeh 2025 ini, hanya terkesan basa basi budaya belaka,” pungkasnya.

Editor : (Red/AR).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *