Adian Radiatus Jelaskan Apa Dan Bagaimana Pindapatta Bhikkhu Thudong Itu ?

JAKARTA, Opininews.id, – Pemerhati dan Aktivis Buddhis, Adian Radiatus memberikan penjelasan kepada OPININEWS.ID melalui pesan singkat WhatsAppnya di Jakarta, Rabu (16/4/2025) terkait tentang Apa Dan Bagaimana Pindapatta Bhikkhu Thudong itu..?
Menurut Adian Radiatus yang juga tokoh masyarakat Tionghoa Indonesia bahwa dalam pekan ini tepatnya di pada hari Sabtu 19 April 2025 dimulai pukul 06.00 pagi, umat Buddha Jabotabek khususnya mendapat kesempatan istimewa yang memang tidak mudah kehadirannya,
“Yaitu dimana ada 38 Bhikkhu Thudong yang telah menempuh lebih dari 2000 km akan melaksanakan Pindapatta bagi pintu berdana makanan umat yang dengan tulus hati memberinya, ” ujar Adian Radiatus
Lebih lanjut Adian Radiatus menjelaskan sebagaimana diketahui dalam aturan Vinaya para Bhikkhu ada bagian untuk memberi kesempatan umat untuk berdana makanan setiap pagi hari ketika Bhikkhu keluar dari Vihara atau tempat pertapaannya dengan jalan berkeliling mengunjungi depan rumah umat yang telah menunggu untuk mempersembahkan dana makanan atau minuman.
Lanjut adian Radiatus Sebenarnya Pindapatta bukan hanya dikhususkan kepada umat Buddha melainkan kepada masyarakat atau warga non Buddhis pun diperbolehkan karena sejak jaman Sang Buddha tak ada pembatasan seperti itu sehingga umat kepercayaan lain dimasa itu turut berdana makanan karena merasa senang dan welas asih melihat sang Bhikkhu.
“Oleh karena itu kembali pada Pindapatta para Thudong yang akan dilaksanakan di Vihara Se Mian Fo, Pantai Indah Kapuk, tepatnya di Riverwalk Island, adalah sama dengan tujuan Pindapatta dimana umat meyakini berdana makanan untuk Sangha atau Bhikkhu akan memberi berkah usia panjang (ayu), ketampanan atau kecantikan (vanno), kebahagiaan (sukham), dan kekuatan (balam).” Jelas Adian Radiatus
Meskipun demikian kata Adian Radiatus acara Pindapatta Thudong 2025 ini memiliki nilai-nilai spiritual tersendiri dimana selain dalam jumlah yang cukup besar dalam suatu pelaksanaan menempa diri agar terbebas dari kemelekatan bathin juga jarak tempuh yang sudah dan akan dilaluinya membuat dana yang diberikan umat bagaikan bulir-bulir energi alam yang membantu para Bhikkhu Thudong ini mencapai titik pencerahannya disaatnya tiba.
“Jadi dapat dibayangkan bila ke tiga puluh delapan Thudong ini ibarat ladang kebajikan yang muncul dan tersedia bagi para umat yang berjodoh dan berkarma baik untuk turut menyalurkan jasa-jasa kebaikan menjadi bagian melaksanakan jalan dan ajaran Dharma juga, kiranya berkah dan kebahagiaan akan singgah dalam kehidupan dan semoga dalam waktu yang lama dan panjang.” pungkasnya.
Editor : (Red/AR)