Ketum Sena Wangi Mengajak Generasi Muda Indonesia Untuk Mengerti dan Mencintai Wayang

JAKARTA, Opininews.id,- Ketua Umum Sena Wangi Drs Suparmin Sunjoyo mengungkapkan penghargaan UNESCO, terhadap wayang Indonesia pada 7 November 2003 tersebut telah mengamanatkan kewajiban bagi kita bangsa Indonesia untuk melestarikan, mengembangkan serta memajukan wayang.
“Sebab wayang tersebut telah dinyatakan sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity oleh UNESCO,” ungkap Suparmin Sunjoyo secara khusus kepada sejumlah awak media massa termasuk OPININEWS.ID saat ditemui seusai acara pembukaan Pergelaran Drama Wayang Swargaloka dengan cerita Brata Satria Ayodya yang dilangsungkan di Gedung Pewayangan Kautaman TMII, Jakarta Timur, Selasa (8/11/2022)
Lebih lanjut Suparmin Sunjoyo menyatakan bahwa perlunya upaya kita pemangku kebijakan untuk mengajak generasi muda Indonesia mengerti dan mencintai wayang.
Adapun penampilan tarian Srikandi-Arjuna oleh Suparmin dinilai cukup inovatif dan kreatif menjawab selera anak muda milenial.
“Khususnya untuk generasi muda di bawah umur 15 tahun harus ada upaya tersendiri,” kata Suparmin Sunjoyo bersemangat di usianya yang sudah mencapai 79 tahun itu.
Sementara Jaya Suprana hadir untuk menyerahkan piagam rekor MURI kepada Andhi Wijaya sebagai Pelukis Wayang Daun Tercepat dan piagam yang sama untuk SENA WANGI sebagai Pemrakarsa.
“Pak Jaya Suprana sendiri yang memberikan piagam rekor MURI tersebut,” kata Sumari SSn, MM, Sekretaris Umum Sena Wangi yang juga Ketua Umum Panitia Pekan Wayang Indonesia 2022 di Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Menurut Sumari, sebagai penutup Pekan Wayang Indonesia, Rabu malam (9/11/2022) disuguhkan pergelaran Wayang Revolusi oleh dalang Ki Wahyu Dunung Raharjo S.Sn dengan cerita Sang Fajar.
Sementara Ketua II Pepadi DKI bidang pergelaran Sumardi S.Sos kepada Amunisi.co.id mengakui penampilan panggung drama wayang Swargaloka sangat bagus.
“Drama wayang itu memang wayang orang Pak. Tetapi digarap dengan Bahasa Indonesia,” tambah Sumardi. Terlihat kostum yang dikenakan para pemain berwarna warni tampak ceria.
Sementara mengenai wayang revolusi, Sumardi yang membidangi pergelaran tersebut mengaku semalam sudah pulang karena merasa kurang sehat.”Tetapi saya nontonnya di Youtube,” ujarnya.
Semua pergelaran tersebut ditampilkan dalam rangkaian Pekan Wayang Indonesia 2022 yang dibuka oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek Hilmar Farid, PhD di ruang Serbaguna Gedung Pewayangan Kautaman TMII, Selasa (8/11/2022). Meskipun rangkaian kegiatan tersebut sudah dilakukan sejak Senin (7/11/2022).
Pada kesempatan itu Hilmar Farid menegaskan, sesuai konvensi UNESCO pada 2003, Pemerintah dan masyarakat Indonesia harus menjaga kelangsungan hidup wayang.
“Wayang harus lestari dan bermanfaat bagi masyarakat.” Berkaitan dengan itu menurut Hilman Farid, Indonesia sudah melaksanakan tugas mulia itu dari waktu ke waktu.
Dikatakannya tahun 2023 nanti, Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek dan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta akan menggelar pentas wayang di Gedung Olahraga (GOR) lima wilayah DKI Jakarta.Event ini sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap pelestarian kebudayaan wayang.
“Sedang isi pentas wayang tersebut diserahkan kepada para seniman yang terwadahi dalam Sena Wangi,” terang Dirjen Kebudayaan sambil menyempatkan meninjau Bazar dengan produk-produk UMKM yang dijual bertemakan wayang.
Perlu diketahui dalam Pekan Wayang Indonesia 2022 tersebut sekaligus digelar Kongres Sena Wangi X, Talkshow dengan tema Tanggungjawab Sosial dan Peran Pemangku Kepentingan Dalam Pemajuan Wayang Indonesia, dengan pembicara Prof. Dr Gunawan Sumodiningrat M.Ec dari UGM, Ketua Kadin DKI Jakarta Diana Dewi, Dr Restu Gunawan , M Hum, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan, Kemendikbud Ristek dan jurnalis Rudi S Kamri.
Kemudian digelar juga pameran, bazar dan workshop. Pada pameran menampilkan lukisan wayang dan perkembangannya dari yang klasik sampai kontemporer.Tampak lukisan berjudul Gareng Ratu berukuran besar yang menggambarkan punakawan Gareng bermahkota di kepalanya. Namun tak berbaju karena punggungnya sedang dikeroki.
Editor : (Red/ Ichsan)