Adian Radiatus Hikmah Imlek Tahun 2025, Ingatkan Awas Ada ‘Ular’ Di Pemerintahan

JAKARTA, Opininews.id,- Pemerhati dan Aktivis Buddhis, Adian Radiatus dalam keterangan tertulisnya yang disampaikan kepada redaktur OPININEWS.ID melalui WhatsApp nya di Jakarta Utara, Kamis (30/1/2025).Mengenai tentang Hikmah dari Perayaan Imlek Tahun 2025 atau lebih bermakna dengan sebutan “Tahun Ular Kayu “.
Menurut Adian Radiatus konotasi akan mahkluk hewani bernama Ular acapkali cukup negatif terkait sifatnya yang melata, bersembunyi namun licin serta ada yang berbisa racun melumpuhkan bahkan hingga mematikan targetnya, sehingga sifat baik dan manfaat dari hewan ini menjadi bias tertutupi rasa khawatir, takut hingga timbul antipati padanya.
Lebih lanjut Adian Radiatus yang juga merupakan salah seorang Tokoh Masyarakat Tionghoa Indonesia mengatakan bahwa dalam dunia spiritualisme khususnya perhitungan berbasis “shio” Almanak Bulan bangsa Tiongkok yang mengalir dalam kehidupan masyarakat Tionghoa dimanapun berada telah menjadi semacam mitos kepercayaan yang menarik hingga menularkan masyarakat lainnya secara masif meskipun tidak mutlak.
“Maka berdasar pengetahuan tersebut, tak pelak lagi bagi masyarakat Indonesia dari strata biasa hingga pejabat setiap pergantian tahun Imlek mulai memakai analisis-analisis para pakar terkait akan perkembangan pemerintahan, salah satunya, selain tentu kehidupan secara umum, ” ujar Adian Radiatus
Kemudian lanjut Adian Radiatus kebetulan sekali bila simbol hewan Ular dalam tahun ini dapat menyentuh gambaran akan situasi pemerintahan setahun kedepan ini dimana tampaknya penerapan strategi “sun tzu” dan moralitas Jawa membayangi kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menilik begitu banyak persoalan-persoalan “cacat” yang diimbaskan oleh pejabat dan pemimpin pemerintahan sebelumnya.
“Beberapa pejabat tinggi setingkat Menteri tampaknya perlu lebih memahami dan mengikuti alur berpikir dan kebijakan Presiden Prabowo, namun yang lebih mengkhawatirkan adalah Pejabat diluar lingkup Kementerian dimana diantaranya tidak memberi kontribusi positif dan berpotensi mengganggu kredibilitas kepemimpinan Presiden Prabowo.” Ungkap Adian Radiatus.
Selanjutnya kata Adian Radiatus maka sifat negatif dari sang ‘Ular’ yang membayangi perilaku penyelenggara pemerintahan ini harus dicermati sendiri oleh Presiden Prabowo Subianto , mengingat agenda aktifitas dunia pada negara-negara lain khususnya yang bermitra dengan Indonesia berupaya memperbesar kepercayaan pada birokrasi Indonesia yang cukup memprihatinkan di era presiden Jokowi yang terlihat dari tiadanya investor asing di IKN sama sekali termasuk pengalihan investasi ke negara tetangga untuk produktifitas potensial lainnya.
“Jadi ‘Ular’ yang paling berbahaya dan sangat mengganggu dalam tata kelola pemerintahan baru adalah peninggalan masa sebelumnya dan masih menetap dengan membawa watak negatif yang sangat mengganggu dan menghambat tanpa disadari.” Ucap Adian Radiatus
Sehingga menurut Adian Radiatus ada beberapa langkah strategis dibutuhkan dengan mengkombinasikan sifat positif ‘Ular’ kedalam elemen-elemen kebijakan yang mendorong kepercayaan kuat pada masyarakat untuk menjaga dan melindungi negaranya dari segala bentuk kemunduran yang diakibatkan mentalitas buruk tak bertanggung jawab.
“Seperti dalam makna yang terkandung pada simbol sifat negatif dari sang ‘Ular’ maka saya sebagai pemerhati dan Aktivis Buddhis hanya mengingatkan dalam Hikmah Imlek 2025 ini, Awas..jangan sampai ada Ular di Pemerintahan .” Pungkas Adian Radiatus.
Editor : (Red/AR).