Thudong Tamu Spiritual Resmi Dari Thailand Jalan Kaki Menuju Indonesia Lintasi 4 Negara

JAKARTA, Opininews.id,- Pemerhati dan Aktivis Buddhis, Adian Radiatus dalam keterangan tertulisnya disampaikan lewat pesan singkat WhatsApp nya kepada redaktur OPININEWS.ID di Jakarta, Minggu (9/3/2025). Bahwa sekelompok Bikkhu atau dipanggil dengan sebutan Bhante yang berjumlah tiga puluh delapan anggota yang menurut catatan awalnya berasal dari Negeri Gajah Putih , Thailand, melakukan “prosesi” berjalan kaki dari negerinya menuju Indonesia dengan melewati wilayah selain Thailand sendiri juga melintasi di Empat Negara seperti wilayah negara Malaysia dan Singapura serta berakhir di Indonesia.
“Perjalanan kaki dengan bentangan panjang total lebih dari lima ribu Kilometer adalah bukan sekedar latihan fisik menembus jarak alam, belantara hutan dan kota, tetapi jelas adalah cara menempa diri melepas kemelekatan duniawi, fisik dan perasaan bathin sang Thudong itu sendiri, ” ujar Adian Radiatus yang juga selaku Ketua Umum Forum Bakti Tionghoa
Maka lanjut Adian Radiatus pengawalan umat siapapun dan dari manapun terhadap perjalanan menempa diri mengembangkan bathin yang teguh ini menjadi salah satu kesempatan berbuat kebajikan menimbun kusala kamma yang luar biasa dikemudian waktu dengan tergantung ketulusan dan kesucian hati masing-masing tentunya.
Meskipun demikian kata Adian Radiatus dikarenakan Indonesia memiliki keunikan tersendiri atas setiap acara keagamaan khususnya dalam konteks ini adalah agenda resmi yang direstui negara dalam kerangka kebebasan beragama, namun prosedur-prosedur terkait Thudong tentu memiliki ciri khas tersendiri mengingat kunjungan ini adalah lintas negara sehingga tentu saja lembaga pelaksananya harus secermat mungkin.
“Memang kunjungan rombongan Thudong ini bukan yang pertama kali, tetapi khusus tahun 2025 ini tampaknya menjadi lebih istimewa ketika banyak pihak khususnya internal dikalangan umat Buddha sendiri menaruh perhatian dari berbagai aspek yang semakin menyadari akan pentingnya kegiatan Sang Thudong yang berkaitan dengan masa Waisak di Candi Borobudur sebagai pusat peringatan Waisak Nasional dimana puncak ketibaan dijadwalkan pada bulan Mei tahun 2025 ini bersamaan dengan agenda tersebut.” kata Adian Radiatus
Selanjutnya menurut Ketum Forum Bakti Tionghoa, Adian Radiatus bahwa siar berita kedatangan Thudong ini telah merebak semakin luas dan tentunya meski beragenda ‘Jalan Kaki’ tetaplah dipandang sebagai Tamu Negara, sehingga tentu saja wakil pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dibawah koordinasi Direktorat Bimas Buddha perlu mengambil langkah-langkah selain pengamanan tetapi juga terkait agenda terhormat bagi kedatangan Tamu Agung rombongan Rohaniwan Buddha bernama Thudong ini.
“Salah satu hal untuk menghormati kedatangan Thudong ini adalah kunjungan kehormatan kepada Kepala Negara dan mitra lembaga keagamaan khususnya Majelis Ulama Indonesia karena sebagaimana diketahui dalam perjalanan kaki ini dimungkinkan singgah ditempat ibadah warga Muslim seperti yang pernah terjadi diterima dengan penuh ramah tamah, penuh persaudaraan sehingga benang merah keharmonisan dan toleransi yang tinggi dari bangsa Indonesia tercermin disana.” ungkap Adian Radiatus
Lanjut Adian Radiatus sebagai Pemerhati dan Aktivis Buddhis menyatakan bahwa hal ini menandakan kunjungan Thudong tidak dapat diartikan semata-mata pelaksanaan ajaran Sang Buddha oleh para Thudong itu sendiri dan panitia pelaksananya di negeri ini, tetapi juga memiliki peran penting bagi terciptanya saling pengertian dan turut serta membangun persahabatan kedua bangsa.
“Maka dalam konteks ini tentu merupakan kehormatan bagi kedua belah pihak bila Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto berkenan menerima kunjungan persinggahan ini ketika berada di Jakarta sebelum menuju perjalanan selanjutnya ke Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah, demikian pula dengan pimpinan MUI bila dimungkinkan,” imbuhnya.
Sambung Adian Radiatus dengan difasilitasi Dirjen Bimas Buddha dan Menteri Agama Republik Indonesia, Nazaruddin. ” Maka tentu saja kedatangan rombongan Thudong kali ini dapat diprakasai sebagai Tamu Spiritual Resmi Negara dimana kedua negara pun memiliki hubungan yang erat dan baik selama ini.” pungkasnya.
Editor (Red/AR).