Program Lumbung Pangan Nasional Terbaik Lewat Tumpang Sari Penanaman Padi Gogo

KETAPANG- KALBAR, Opininews.id,- Pemerhati Kebijakan Publik Adian Radiatus setelah melakukan kunjungan bersama Hasan Tjoa Direktur Utama PT Serayu Group dan Tim Serayu Group dari Jakarta di Desa Kenanga Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat selama 6 hari pada hari Selasa tanggal 11 Desember 2024 hingga hari Senin tanggal 16 Desember 2024.
Kemudian Adian Radiatus memberikan pendapat bahwa menurut data yang tersedia Indonesia setiap tahunnya membutuhkan tambahan beras tiga setengah juta ton untuk memenuhi kebutuhan aman konsumsi rakyat dan impor menjadi jalan keluar sejauh ini.
Lanjutnya dengan luas lahan tanah air yang tersedia tentu saja hal ini terasa ironis namun program yang diprioritaskan dalam Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tampaknya akan dapat menghapus pilunya masalah ini.
Yakni dengan Pemanfaatan lahan “tidur” Hutan Tanaman Industri tampaknya dapat menjadi terobosan paling efektif dimana diperkirakan dalam kurun waktu dua setengah tahun kedepan jawaban atas swasembada pangan akan terjawab dan bisa lebih cepat tergantung luas yang berhasil didayagunakan,
“Tentunya hal ini dikemukakan oleh pakar penanaman pohon dan tumpangsari, Hasan Tjoa selaku Dirut Serayu Group, dan pakar pangan padi Gogo, Tonny Saritua Purba SP, disela-sela kunjungan lahan HTI di Kalimantan Barat yang dalam proses konsultasi pemanfaatannya, “ujar Adian Radiatus dalam keterangan tertulis yang diterima redaktur OPININEWS.ID di Jakarta Rabu (18/12/2024).
Sambung Adian Radiatus Dikemukan bahwa cara tercepat sambil menanti pelaksanaan program Cetak Sawah yang memerlukan persiapan infrastruktur pengairan dan persiapan lainnya, maka penanaman Padi Gogo yang “instan application” karena tak memerlukan mekanisme pengairan bahkan dilahan kering sekalipun.
“Hebatnya dalam setahun dapat dua kali panen dalam pra musim hujan hingga sesudahnya, ” ungkap Adian Radiatus
Lanjut Adian Radiatus dengan pencapaian delapan ton gabah per hektar maka bila ada lima propinsi saja dengan lahan sepuluh ribu hektar masing-masing akan dapat dicapailah tujuan pemenuhan kekurangan stok pangan beras yang selama ini berlangsung tanpa solusi kecuali mengandalkan impor.
Jadi dengan kemampuan luas tanah di negeri kita ini adalah mustahil bila tak dapat memenuhi kebutuhan rakyat sendiri dalam swasembada pangan, suatu hal yang diyakini merisaukan hati Presiden Prabowo selama ini.
“Maka suatu kolaborasi tingkat tinggi sangat diperlukan antara pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian dan Kehutanan bersama kekuatan pakar profesional yang berdedikasi besar terhadap jalan lintas penanaman Padi Gogo ini sesegera mungkin, ” Pungkasnya.
Editor : (Red/AR).