Plt Walikota Jakarta Timur Memperindah Taman, Cafe Difabis BAZNAS Bazis Makin Asri dan Nyaman

JAKARTA, Opininews.id,- Plt Walikota Jakarta Timur Iin Mutmainnah memang luar biasa memiliki jiwa seni yang mumpuni dengan menggagas taman berbentuk seperempat bundaran yang terletak di  halaman tengah Kantor Walikota Jakarta Timur kini semakin indah dan asri.

Begitu pula Cafe Difabis Baznas Bazis Jakarta Timur yang berada di taman tersebut terlihat semakin nyaman. Pengelolaan Cafe Difabis yang dilayani  oleh 3 orang  difabel atau  tuna rungu juga makin mandiri.

“Aksesnya  ke taman dan Cafe Difabis dari  gedung blok A maupun gedung Serbaguna dan Masjid Baitul Muhyi di Blok C juga memadai .
“Mudah dijangkau sekalipun oleh kaum difabel,” kata Sekjen DPP- FWJ Indonesia Ichsan  didampingi Wartawan Senior Suprihardjo saat  meninjau proses pekerjaan taman tersebut, Selasa (4/2/2025).

Sementara itu atas pertanyaan Ichsan yang juga Pemred OPININEWS.ID dan  wartawan senior Suprihardjo, beberapa waktu yang lalu ketika bertemu Kepala Bagian Umum Walikota Jakarta Timur Anton Widodo mengatakan bahwa renovasi taman tersebut merupakan gagasan yang cemerlang dari Plt Walikota Jakarta Timur I’in Mutmainnah .

Sedangkan proses pelaksanaannya berkolaborasi dengan BAZNAS Bazis Jakarta Timur dan Stake holder lainnya,  baik pihak Swasta maupun SKPD di lingkungan Pemkot Administrasi Jakarta Timur.

“Hingga saat ini proses pekerjaan taman tersebut sudah berlangsung sebulan. Diharapkan akhir bulan Februari 2025 ini telah selesai,” kata Anton Widodo.

Sementara itu Koordinator Baznas Bazis Jakarta Timur Eka Napisah menjelaskan Cafe Difabis dengan 3 orang tenaga difabel itu memang  semakin maju usahanya.

Sejak diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan  pada tanggal 29 Maret 2022 yang lalu,  semula 3 orang  tenaga kerjanya digaji oleh Baznas Bazis DKI Jakarta.

“Tetapi sejak Mei 2024 yang lalu sudah menerima hasil penjualan mereka sendiri ,” kata Eka lagi.

Lebih lanjut Eka Nafisah mengakui bahwa fasilitas Cafe Difabel saat ini semakin lengkap dengan perbaikan taman yang  digagas oleh Plt Walikota Jakarta Timur Iin Mutmainnah .

Untuk itu Baznas Bazis Jakarta Timur  akan berkontribusi untuk renovasi taman  tersebut.

“Memang sekarang belum. Tetapi nanti akan kita bayarkan,” tegasnya.

Menurut Eka Nafisah Cafe Difabis tersebut saat ini dikelola Anas Abi Anzah dari Seksi Distribusi dan Pendayagunaan Baznas Bazis Jakarta Timur dan perkembangannya menggembirakan.

Anas sendiri saat dimintai keterangan mengakui,  sejak Mei 2024 Cafe Difabel yang mempekerjakan 3 orang difabel itu hingga kini pendapatannya fluktuatif. Tetapi tidak pernah merugi. Alhamdulillah.

Adapun ketiga orang difabel tersebut memiliki peranannya masing masing. Rafli sebagai barista dibantu Rara dan Zahwa di bagian dapur yang memproduksi burger dan kue kue lainnya.

“Mereka digaji dari hasil penjualan di cafe Difabel tersebut, masing masing  Rp 2.000.000,-perbulan ditambah benefit uang makan Rp 15.000,-per orang per hari,” ujar Anas .

Di kios kue Cafe Difabis tersebut tampak yang melayani pelanggan ternyata wajah baru. Gadis difabel tersebut bernama Zahwa terlihat  melayani pelanggan dengan cekatan.

Dengan bahasa isyarat dan tulisan di secarik  kertas dia menjelaskan bernama Zahwa usianya 23 tahun dan bekerja di Cafe Difabis ini baru 10 bulan.

“Saya anak bungsu dari 3 bersaudara,” tulisnya sambil tersenyum. Gadis warga kelurahan Pulogebang tersebut mengaku alumni SLB Santi Rama, Cipete, Jakarta Selatan.

Mengenai hasil atau keuntungan  penjualan roti, kue dan burger yang dijualnya, Zahwa mengaku paling sedikit Rp 100.000,-
“Itu minimal,” katanya dengan isyarat kedua telapak tangannya didekatkan kemudian yang kanan diangkat ke atas.

Ketika ada yang  pesan burger,  dengan cekatan Zahwa mengisi roti yang sudah disiapkan dengan  beef dan sayuran serta memanggangnya.

Tidak berapa lama burger mengepulkan asap dengan aroma yang mengundang selera. Kemudian Zahwa menawarkan 3 jenis topping, saos sambal, saos tomat dan keju. Setelah dibungkus diberikannya kepada pembeli untuk dibawa pulang.

Mengenai bagaimana dengan cafe Difabis tersebut dan pelayanannya, Aditya Pratama warga Harapan Indah, Bekasi Utara yang berkantor di gedung Blok  C mengaku sering ngopi di cafe itu.

“Saya termasuk sering ngopi di situ. Kopinya enak harganya pun sangat  terjangkau,” kata  Aditya

Begitu juga Jonathan teman sekantor Aditya ,  mengakui sering ngopi di cafe difabel tersebut.

“Semua jenis kopinya enak, minum di cafe itu,  kecuali yang dicampur coklat, saya kurang begitu suka,” pungkas Jonathan

Mereka berdua  mengakui harganya  sangat terjangkau. Untuk satu _cup_ harganya   Rp 12.000,- Sementara  kopi dan.kopi kombinasi  harganya  Rp 16.000,- sampai Rp 18.000,- per _cup_.Sementara  Rafli selaku barista melayani para pelanggannya dengan keramahan dibantu Rara yang cekatan.

Perlu diketahui wajah baru taman dari kesimpulan hasil monitoring Pemred OPININEWS.ID dan Wartawan Senior tersebut. Tampak  penampilan taman di sekeliling Cafe Difabel berubah dengan adanya fasilitas baru berupa bangku dan meja dari beton serta kolam dan gemericik air dari pancuran.

Editor : (Red/Raihan).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *